Flow Meter merupakan suatu alat yang berguna untuk menghitung laju alir liquid, slurry, gas, dan campuran uap liquid. Dengan flow meter, komponen yang mengalir terhadap aliran terbuka ataupun tertutup dapat terhitung kuantitas-nya per satuan waktu. Alat Flow Meter bukan lah perihal asing bagi seorang teknisi lebih-lebih bagi mereka yang bekerja terhadap suatu industri proses.
Hingga selagi ini, para teknisi tetap melacak style Flow Meter yang paling ideal untuk dapat diterapkan terhadap proses industri. Flow Meter Universal yang dianggap ideal adalah instrumen bersama rasio titik balik yang tinggi atau rentang operabilitas yang besar, tingkat akurasi yang tinggi dinyatakan melalui pengukuran tekanan dan temperatur, miliki fleksibilitas untuk mengontrol seluruh komponen yang diukur tanpa butuh kalibrasi berulang, serta kemudahan untuk diinstalasi terhadap suatu pabrik.
Jenis-Jenis Gas Meter
Sebelum anda menentukan perangkat pengukur aliran gas maka amat perlu untuk mengetahui penerapan teknologi flow meter. Artikel ini berisi ulasan perihal langkah kerja berasal dari beraneka style flow meter gas / gas meter beserta bersama kelebihan dan kekurangannya yang kudu diingat selagi menentukan pengukur aliran gas yang benar. Pemahaman terhadap style perangkat merupakan segi yang amat perlu untuk mengakibatkan ketetapan yang tepat.
Flow meter diidentifikasikan berdasarkan prinsip operasi dan teknologi yang digunakan. Jika berdasarkan prinsip operasi, maka jenis-jenis flow meter terbagi atas perbedaan tekanan, kecepatan, luasan area, dan positive displacement. Sedangkan berdasarkan teknologi yang diaplikasikan, flow meter gas terdiri atas orifice, turbin, magnetik, gas ionisasi, NMR, dan ultrasonik.
1. Orifice Plate Meter
Flow Meter Orifice Plate (plat berlubang) merupakan bagian berasal dari flow meter yang bekerja berdasarkan perbedaan tekanan. Jenis flow meter ini mudah untuk dikonstruksi, terbuat berasal dari suatu plat logam bersama lubang yang disisipkan di pada penghubung jalan pipa bersama penyadap tekanan yang terbentuk terhadap dinding pipa.
Prinsip kerja yang digunakan terhadap flow meter orifice plate yakni orifice plate bakal menyebabkan penurunan tekanan kepada fluida yang mengalir di didalam pipa. Penurunan tekanan selanjutnya ber-variasi sepanjang laju alir fluida. Penurunan tekanan ini sesudah itu diukur menggunakan transmiter perbedaan tekanan dan terhitung dapat digunakan untuk menghitung laju alir fluida. Terdapat empat style Orifice Plate seperti yang ditunjukkan terhadap gambar di bawah ini.
Kelebihan berasal dari Orifice Plate Meter adalah amat mudah untuk dikonstruksi; miliki elemen utama yang kuat miliki standar yang mengetahui supaya aman digunakan, supaya tidak butuh kalibrasi terhadap desain yang standar, cost pembelian plat yang ekonomis, dan dapat digunakan untuk mengukur gas, liquid, serta uap. Namun kekurangan berasal dari orifice plate meter cuma miliki jangkauan 3-4 banding 1, performansi alat dapat menurun karena kerusakan terhadap plat logam, keluaran yang dihasilkan tidak linier bersama laju alirnya, serta instalasi alat secara penuh dan instalasi kedua butuh cost yang tergolong tinggi.
2. Critical Flow Venturi Nozzle
Alat ukur ini miliki dampak menarik yang keluar saat suatu gas mengalir terhadap nozzle bersama kecepatan yang tinggi. Pada selagi gas memasuki nozzle, kecepatan gas meningkat karena luas penampang nozzle menurun terhadap tempat throat. Kecepatan maksimum yang dicapai terhadap tempat throat serupa bersama kecepatan sonik (kecepatan suara) supaya terhadap laju hilir kecepatan dapat turun jadi subsonik atau meningkat jadi supersonik.
Efek menarik terhadap suasana sonik ini yakni kalau terdapat pergantian aliran hilir terhadap throat tidak bakal merubah suasana aliran hulu, perihal selanjutnya karena ada nozzle. Sehingga prinsip yang digunakan yakni di bawah rasio tekanan hilir dan hulu terhadap nozzle, gas bakal mengalir lebih cepat terhadap bagian throat sampai kecepatan kritisnya serupa bersama kecepatan sonic.
Kelebihan alat ini dapat mengukur laju alir era gas bersama presisi yang tinggi serta aliran hulu tidak tergoda aliran hilir. Namun amat tidak fleksibel karena laju alir-nya dapat ditingkatkan cuma bersama mengubah nilai stagnansi aliran hulu atau tingkatkan luas area.
3. Positive Displacement (PD) Gas Meter
Alat ini secara umum bekerja melalui prinsip dasar bersama membagi aliran jadi lebih dari satu volume yang presisi. Salah satu gas PD meter yakni Rotary Gas Displacement Meter yang terdiri berasal dari lobus impeller yang beroperasi berlawanan arah bersama pusatnya. Sistem operasi-nya yakni gear beri tambahan stimulan eksternal terhadap ember pengukur untuk men-sinkronisasikan impeler. Selama rotasi, empat penampung gas berupa bulan sabit dikeluarkan melalui ember pengukur. Jumlah rotasi bakal sebanding bersama keseluruhan aliran.
Rotary Gas Displacement dapat beroperasi sampai tekanan 80 bar, jangkauan yang dimiliki dapat capai 20 : 1 terhadap lebih dari satu desai, dan performa kalibrasi-nya mendekati 0.5%. Batasan alat ukur ini cuma dapat digunakan sampai suhu temperatur gas 373 K serta dapat mengakibatkan mengakibatkan penurunan tekanan secara tiba-tiba.
4. Turbin Flowmeter
Turbin flowmeter terdiri berasal dari suatu rotor berbilah yang bakal bekerja terhadap aliran pipa, gas meter style ini menghitung kecepatan pergerakan gas melalui rotor ataupun heliks. Rotor di-desain untuk beri tambahan minimum disturbansi selagi aliran fluida memasuki flowmeter. Rotor terhadap turbin amat mudah dan bantalan friksi yang dihasilkan amat minim.
Pada selagi fluida memasuki turbin meter, fluida bakal menimpa bagian pisau turbin yang bebas berotasi terhadap sumbu sepanjang titik sedang turbin. Rotor bakal berputar bersama laju yang serupa besarnya terhadap kecepatan fluida. Besarnya keluaran yang dihasilkan diukur melalui pickoff listrik yang dipasang terhadap badan flow meter. Pada turbin gas flowmeter, terdapat-nya pergantian karena friksi dan bilah pisau terjadi karena deteriorasi mekanik atau kerusakan yang menurunkan jangkauan alat ukur.
5. Ultrasonic Flow Meter
Menggunakan prinsip gelombang suara sebesar > 20 kHz bersama sensor pengukur kecepatan fluida non-intrusif dan atau noninfasif untuk mendeteksi aliran terhadap pipa. Ultrasonic gas flow meter merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi aliran gas dan umumnya digunakan terhadap industri kimia, pertambangan, apalagi gas alam. Ultrasonic gas flow meter lc bekerja berdasarkan metode perbedaan waktu, perbedaan frekuensi, perbedaan fase, dan metode Doppler.
Diantara keempat style tersebut, metode perbedaan selagi digunakan sebagai pengukur kecepatan dan laju alir berasal dari gas bersama langkah menghitung selagi transit gelombang ultrasonik terhadap aliran hulu dan hilir. Waktu transit gelombang ultrasonik yakni saat transducer-nya memancarkan gelombang ultrasonic, moment ini adalah awal dimulainya selagi pemancaran. Sedangkan selagi saat penerima transducer menerima sinyal disebut sebagai selagi akhir proses pemancaran.Karena transducer merupakan fitur perlu didalam desain mekanik ultrasonik flow meter, maka lebih dari satu syarat ditetapkan kepada transducer adalah sebagai berikut:
Memiliki transmisi yang efisien dan penerimaan sinyal akustik dapat terjadi melalui interface.
Transmisi akustik dapat diabaikan bersama digantikan melalui bagian utama flow meter.
Memiliki keakuratan dan posisi yang permanen.
Tidak miliki dampak yang merugikan setelah dioperasikan terhadap fluida.
Memiliki performansi yang tinggi dan bebas berasal dari timbulnya gangguan.
6. Thermal Mass Flow Meter
Thermal Mass Flow Meter dapat di-aplikasikan kepada fluida gas dan liquid, untuk fluid gas maka style thermal Flow Meter yang berlaku adalah Capillary Thermal Mass Flowmeter (CTMF). CTMF secara khusus bekerja untuk mengontrol clean gas yang miliki aliran rendah. Pada thermal flow meter, gas mengalir melalui saluran yang berdiameter amat kecil bersama perbandingan panjang dan diameter saluran yang cukup untuk menegaskan terjadinya aliran laminer.
Pada bagian luar saluran atau tube terdapat alat pemanas dan temperatur. Pemanas yang ada bakal memindahkan sejumlah panas melalui dinding tube menuju ke gas, kalau terdapat aliran gas didalam saluran pipa maka gas yang dipanaskan bakal dibawa ke aliran hilir. Sensor temperatur aliran hilir bakal mendeteksi temperatur yang lebih tinggi daripada sensor aliran hulu, perbedaan ini dapat digunakan untuk mengetahui besarnya era alir gas.
7. Coriolis Mass Flow Meter
Coriolis Meter dapat mengukur laju alir massa bersama menghitung besar-nya model Coriolis yang ada terhadap tabung bergetar. Coriolis meter terdiri berasal dari satu ataupun lebih tabung namun umumnya yang digunakan adalah desain bersama dua tabung. Prinsip yang digunakan oleh Coriolis meter yakni melibatkan faedah rotating frame berasal dari sumber referensi ke didalam aliran pipa dimana fluida mengalir. Getaran yang dihasilkan tidak seratus prosen bergerak secara sirkuler namun tetap terdapat rotating frame yang berguna untuk tingkatkan dampak Coriolis.
Sehingga saat terdapat aliran fluida terhadap pipa, model Coriolis bakal keluar dan mengakibatkan perputaran terhadap pipa berasal dari bagian inlet sampai bagian outlet. Perputaran atau distorsi yang keluar bakal diukur oleh sebuah sensor, perputaran/distorsi selanjutnya bakal menghasilkan pergeseran fasa pada sinyal yang di munculkan oleh sensor.
Pergeseran fasa atau perbedaan selagi nilainya berbanding lurus bersama laju alir massa fluida.Kelebihan berasal dari Coriolis meter yakni dapat mengukur laju alir massa secara segera tanpa butuh bantuan alat aliran komputer serta suasana tekanan dan temperatur khusus untuk fluida yang miliki densitas bervariasi. Selain itu miliki akurasi yang tinggi sampai 0.25% untuk pengukur aliran gas. Namun kelemahan/batasan yang dimiliki ialah cost kapital berasal dari alat amat mahal serta cuma terbatas sampai ukuran maksimal 250mm-400 mm.