Pengguna kendaraan bermotor di Indonesia setidaknya punya empat hingga lima merk bahan bakar minyak. Masing-masing menawarkan bahan bakar minyak atau BBM dengan banyak ragam formula dengan menggunakan Flow Meter Tokico.
Seiring itu, di penduduk berkembang pemahaman untuk mengantisipasi tindakan gonta-ganti BBM di kendaraannya.
Andreas Schaefer, scientist bahan bakar Shell, pun mengatakan bagaimana apakah terdapat dampak negatif dari tindakan tersebut.
“Jika kita mencampur sebagian merk bahan bakar di di dalam tangki, tidak bakal ada dampak negatif terhadap kendaraan,” kata dia.
Meski demikian, Andreas menekankan bahwa perihal itu bukan tidak memberi tambahan dampak serupa sekali, khususnya di dalam perihal mutu BBM-nya.
“Bagaimanapun kala kita mencampur berbagai merk bahan bakar ke kendaraan, maka kita tidak bakal beroleh keunggulan dari satu merk bahan bakar secara utuh,” ujarnya.
Misalnya jika kita memakai 50 prosen Shell, selanjutnya 50 prosen dari merk lain, maka kita tidak bakal merasakan keunggulan secara utuh dari Shell.
“Jadi tidak bakal ada dampak negatif, dengan catatan di dalam pemanfaatan secara normal,” kata dia.
Kenapa Harga BBM Tiap Merek Beda?
Begini Efek Campur-Campur BBM di Kendaraan
Di Indonesia kala ini setidaknya ada 3 merk SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang beroperasi, yakni PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia, dan PT Total Oil Indonesia.
Bila dilihat dari sisi harga, ketiga operator berikut punya harga berbeda meski Research Octane Number (RON) yang terdapat sama.
Lalu apa benang merah operator memilih harga BBM di Indonesia?
Menanggapi perihal tersebut, Ratna Anggraini, Fuel Marketing Manager Shell Indonesia di dalam Liputan6.com mengatakan keliru satu aspek utama harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ialah harga minyak dunia.
“Kalau dari sisi harga kita itu mengikuti harga minyak dunia. Jadi jika kita mengamati harga minyak dunia itu kan naik turun. Itu yang tercermin dari perubahan-perubahan harga kita. Kalau kalau di Shell reguler, Super, V-Power itu harganya telah merefleksikan harga minyak dunia,” katanya di Tanah Abang, Jakarta.
Tak hanya itu, Ratna termasuk menegaskan pengeluaran tentang distribusi BBM termasuk berpengaruh terhadap harga BBM di Indonesia.
“Sebetulnya cost distribusi itu jadi keliru satu aspek yang mempengaruhi pricing,” ujarnya.
Khusus Shell, sumber tentang BBM ialah dari negara Singapura. Dari sana nantinya bakal ada kapal yang membawa ke terminal Tanjung Priok.
“Jadi kita sesungguhnya mengambil sumbernya itu dari Singapura, lantas dari Singapura dibawa dengan kapal dibawa ke terminal, jika di sini itu ada di Tanjung Priok. Dari terminal bakal didistribusikan ke masing-masing SPBU kita. Jadi tidak benar-benar banyak prosesnya,” ujar Ratna.